26 Januari 2007

Sekilas Peradaban


Arti Dan Makna Peradaban

Dalam upaya memperoleh pengertian dasar dan luas tentang apa itu peradaban, maka terlebih dahulu perlu kita pelajari keterkaitan langsung antara Islam dengan bahasa Arab. Kata peradaban yang lazim dipakai oleh masyarakat Indonesia sesungguhnya berasal dari bahasa Arab, ia berasal dari kata adab. Tetapi arti dan makna adab itu sendiri tidaklah sama pengertiannya dengan culture dan civilization dalam bahasa Inggris. Itu pun masih juga mengandung kontroversi di kalangan para ahli.

Kata adab itu sendiri berarti mengandung "peradaban" atau "kebudayaan". Untuk melacak bagaimana nisbat (relasi dan relevansi) antara peradaban dengan kebudayaan, bisa kita lacak dalam kitab suci Alquran. Di sana akan kita jumpai kata-kata (1) tsaqafat (h) yang terulang sebanyak enam kali dalam bentuk kata kerja yang berarti "mendapatkan" atau "menjumpai" (lihat selanjutnya dalam Q.S. Al-Baqarah: 191, Ali `Imran: 112, Al-Nisa:91, Al-Anfal:57, Al-Ahzab:61, Al-Mumtahanah: 2). Kemudian hadlarat (h) yang berarti "ada di tempat". Kata hadlarat (h) atau hadlir dalam bahasa Arab juga dipakai oleh masyarakat Indonesia menjadi "hadir" bagi seseorang yang menunjukkan keberadaannya pada suatu acara, terutama di dalam kelas, kuliah, atau rapat-rapat. Jadi, baik tsaqafah atau hadlarah keduanya merujuk dan menunjukkan semangat yang sama yakni "keadaan sesuatu", atau "ada di sini", "sekelompok manusia", "bisa didapati", "dijumpai", atau "orang-orang yang menetap".

Selain itu, untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan "kaum yang menetap" di dalam bahasa Arab, dapat dipahami lewat istilah Ahl al-Hadlar atau Al-Hadlar yang keduanya mengandung satu pengertian "orang kota". Sedangkan lawan kata keduanya adalah Ahl al-Badawah atau Al-Badawi yang berarti "orang kampung" atau "orang gurun".

Dalam hubungannya dengan kata dan istilah di atas, maka ada satu hal yang tidak bisa kita hindari bahwa kesemuanya mempunyai hubungan dengan kata Arab lainnya yaitu madinah, madaniyyah, atau tamaddun. Karena ketiga-tiganya mengandung pengertian tempat, peradaban, atau peradaban itu sendiri. Karena itu, adalah menarik untuk menghubungkan masalah ini dengan ada apa di balik inisiatif atau gagasan mengapa Rasulullah Muhammad saw. mengganti nama Kota Yatsrib dengan Madinah al-Munawwarah atau Madinah al-Rasul.

Dengan adanya pengertian dasar seperti terungkap di atas, dapat dikatakan bahwa peradaban dalam sistem ajaran Islam mengajari umat manusia untuk beradab atau berperadaban, dan berbudaya atau berkebudayaan sesuai dengan kehendak Allah. Untuk mewujudkan itu semua sudah barang tentu pangkal tolaknya adalah ajaran Islam itu sendiri di mana landasan utamanya adalah iman dan takwa untuk mencapai ridla Allah

Baca juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar