PROYEK APOLLO
DARATKAN MANUSIA KE BULAN
Masih ingatkah kamu dengan Neils Armstrong? Dialah manusia pertama bersama dua astronot lainnya, Michael Collins dan Edwin Aldrin menginjakan kaki ke permukaan bulan, 21 Juli 1969. keberhasilan mereka mendarat ke bulan itu berkat adanya Proyek Apollo, suatu proyek yang merupakan tahap akhir rencana Amerika untuk mendaratkan manusia di bulan dan kembali ke bumi dengan selamat.
Paket Apollo ini terdiri atas tiga kapal angkasa yang canggih yang mempunyai tugas sendiri-sendiri. Pertama command ; module adalah kapsul yang berisi tiga orang yang prinsipnya sama dengan kapsul yang digunakan pada Proyek Mercury dan Gemini, hanya saja ukurannya lebih besar. Kapsul inilah yang digunakan ketiga astronot waktu tinggal landas dan hanya bagian inilah yang akan kembali lagi ke bumi dari seluruh kapal angkasa yang besar itu.
Kedua; service module yang dalam rangkaiannya digandeng dengan command module. Service module memuat bahan bakar dan perbekalan untuk penerbangan. Service module ini akan dibuang sebelum command module memasuki atmosfer dalam perjalanan pulang. Ketiga; lunar module yakni pesawat ruang angkasa yang berdiri sendiri, mempunyai ukuran lebih kecil dan digunakan oleh dua astronot untuk meninggalkan command module menuju permukaan bulan. Setelah berada di permukaan bulan kedua astronot akan menerbangkan lunar module kembali ke command module dan service module. Setelah lunar module merapat dengan pesawat itu kedua astronot akan kembali ke command module, kemudian seluruh lunar module ditinggalkan. Cara seperti ini sangat mahal karena semua peralatan dibuang di angkasa tapi aman dan berhasil.
Pesawat Apollo ini diangkat oleh roket Saturnus V dari Tanjung Kennedy pada tanggal 16 Juli 1969. Roket satrurnus V ini sebelumnya melakukan beberapa kali penerbangan uji coba, dengan cara mengitari bumi kemudian mengitari bulan tanpa mendarat. Dalam pendaratan itu Apollo itu membawa sebuah kendaraan bulan yakni sebuah kereta listrik yang dirakit para astronot di bulan dan dikemudikan di permukaan bulan, kendaraan itu dilengkapi dengan kamera dan televisi berwarna. Proyek Apollo ini diperkirakan menelan biaya sebesar US$ 24 miliar.
Proyek Apollo ini sangat luar biasa, karena untuk mencapai permukaan bulan pesawat ruang angkasa tersebut harus mampu mengalahkan daya tarik bumi. Mungkin kelak juga harus mengalahkan daya tarik matahari. Ada kecepatan minimum awal yang disebut kecepatan lolos (sebesar 11,2 kilometer per detik) yang harus dicapai oleh roket agar roket bersama bebannya berhasil bebas dari gaya berat bumi. Bila pesawat tinggal landas dengan kecepatan minimum itu, maka pada saat pesawat bebas dari gaya berat bumi kecepatannya relatif terhadap bumi adalah nol. Sedangkan kecepatan terhadap matahari sama dengan kecepatan edar bumi.
Agar dapat diarahkan ke planet tertentu diperlukan kecepatan sedikit lebih, misalnya untuk menuju Mars atau Venus diperkukan kecepatan awal minimum sebesar 11,9 kilometer per detik. Untuk menuju suatu bintang, pesawat harus mampu mengalahkan daya tarik matahari juga. Untuk itu diperlukan kecepatan awal pada permukaan bumi sebesar 23,3 kilometer per detik. Sementara mesin roket yang dikenal sekarang ini belum ada yang mampu memberikan kecepatan sebesar itu.
Selain itu juga ada masalah yang lain, pada saat pesawat memasuki atmosfer bumi, misalnya dengan laju 26.000 kilometer per jam, gesekan udara akan menaikan suhu bagian luar pesawat. Kenaikan suhu ini dapat mencapai 1.500˚C. untuk mengatasi suhu yang sangat tinggi tersebut. Pesawat diberi sisik keramik sebanyak 25.000 potong. Gesekan udara ini akan memperlambat kecepatan pesawat untuk mendarat atau mencebur ke laut dengan 200-400 kilometer per jam. Betapa hebatnya teknologi, lalu jika mereka mampu berbuat seperti itu mengapa kita tidak?
DARATKAN MANUSIA KE BULAN
Masih ingatkah kamu dengan Neils Armstrong? Dialah manusia pertama bersama dua astronot lainnya, Michael Collins dan Edwin Aldrin menginjakan kaki ke permukaan bulan, 21 Juli 1969. keberhasilan mereka mendarat ke bulan itu berkat adanya Proyek Apollo, suatu proyek yang merupakan tahap akhir rencana Amerika untuk mendaratkan manusia di bulan dan kembali ke bumi dengan selamat.
Paket Apollo ini terdiri atas tiga kapal angkasa yang canggih yang mempunyai tugas sendiri-sendiri. Pertama command ; module adalah kapsul yang berisi tiga orang yang prinsipnya sama dengan kapsul yang digunakan pada Proyek Mercury dan Gemini, hanya saja ukurannya lebih besar. Kapsul inilah yang digunakan ketiga astronot waktu tinggal landas dan hanya bagian inilah yang akan kembali lagi ke bumi dari seluruh kapal angkasa yang besar itu.
Kedua; service module yang dalam rangkaiannya digandeng dengan command module. Service module memuat bahan bakar dan perbekalan untuk penerbangan. Service module ini akan dibuang sebelum command module memasuki atmosfer dalam perjalanan pulang. Ketiga; lunar module yakni pesawat ruang angkasa yang berdiri sendiri, mempunyai ukuran lebih kecil dan digunakan oleh dua astronot untuk meninggalkan command module menuju permukaan bulan. Setelah berada di permukaan bulan kedua astronot akan menerbangkan lunar module kembali ke command module dan service module. Setelah lunar module merapat dengan pesawat itu kedua astronot akan kembali ke command module, kemudian seluruh lunar module ditinggalkan. Cara seperti ini sangat mahal karena semua peralatan dibuang di angkasa tapi aman dan berhasil.
Pesawat Apollo ini diangkat oleh roket Saturnus V dari Tanjung Kennedy pada tanggal 16 Juli 1969. Roket satrurnus V ini sebelumnya melakukan beberapa kali penerbangan uji coba, dengan cara mengitari bumi kemudian mengitari bulan tanpa mendarat. Dalam pendaratan itu Apollo itu membawa sebuah kendaraan bulan yakni sebuah kereta listrik yang dirakit para astronot di bulan dan dikemudikan di permukaan bulan, kendaraan itu dilengkapi dengan kamera dan televisi berwarna. Proyek Apollo ini diperkirakan menelan biaya sebesar US$ 24 miliar.
Proyek Apollo ini sangat luar biasa, karena untuk mencapai permukaan bulan pesawat ruang angkasa tersebut harus mampu mengalahkan daya tarik bumi. Mungkin kelak juga harus mengalahkan daya tarik matahari. Ada kecepatan minimum awal yang disebut kecepatan lolos (sebesar 11,2 kilometer per detik) yang harus dicapai oleh roket agar roket bersama bebannya berhasil bebas dari gaya berat bumi. Bila pesawat tinggal landas dengan kecepatan minimum itu, maka pada saat pesawat bebas dari gaya berat bumi kecepatannya relatif terhadap bumi adalah nol. Sedangkan kecepatan terhadap matahari sama dengan kecepatan edar bumi.
Agar dapat diarahkan ke planet tertentu diperlukan kecepatan sedikit lebih, misalnya untuk menuju Mars atau Venus diperkukan kecepatan awal minimum sebesar 11,9 kilometer per detik. Untuk menuju suatu bintang, pesawat harus mampu mengalahkan daya tarik matahari juga. Untuk itu diperlukan kecepatan awal pada permukaan bumi sebesar 23,3 kilometer per detik. Sementara mesin roket yang dikenal sekarang ini belum ada yang mampu memberikan kecepatan sebesar itu.
Selain itu juga ada masalah yang lain, pada saat pesawat memasuki atmosfer bumi, misalnya dengan laju 26.000 kilometer per jam, gesekan udara akan menaikan suhu bagian luar pesawat. Kenaikan suhu ini dapat mencapai 1.500˚C. untuk mengatasi suhu yang sangat tinggi tersebut. Pesawat diberi sisik keramik sebanyak 25.000 potong. Gesekan udara ini akan memperlambat kecepatan pesawat untuk mendarat atau mencebur ke laut dengan 200-400 kilometer per jam. Betapa hebatnya teknologi, lalu jika mereka mampu berbuat seperti itu mengapa kita tidak?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar