27 September 2009

Ikhlas adalah Default Factory

Sesungguhnya dari sananya manusia sudah dilahirkan dengan default factory setting yang sangat hebat, diberi fitrah yang murni dari ilahi, tapi manusia sendirilah yang senang mendiskonnya sehingga kesempurnaannya menjadi berkurang. ini akibat berbagai pengalaman hidup dan ketidaktepatan berpikir atau prasangka (judgment) sehingga hidupnya pun penuh dengan kesulitan. Hal tersebut pun sudah diingatkan dalam al-qur’an

Dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam prasangka

(Qs. Al Ahzab:10)

Sesungguhnya prasangka itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran

(Qs. Al Ahzab:10)

Oleh karena berbagai “virus” prasangka dan pikiran negatif yang tanpa disadari merasuk kedalam hatinya, manusia berangsur-angsur lupa akan sifat kesempurnaan yang berupa kebaikan, kelebihan, kekuatan, dan potensi dirinya. Karena law of Attraction terus menghadirkan “bukti nyata akan keyakinannya” akhirnya manusia justru lebih ingat akan sifat ketidaksempurnaan seperti keburukan, kekurangan, kelemahan, dan ketidakmampuannya.

Contoh:

Manusia cenderung tidak percaya atau tidak yakin pada :

  • Hidup itu nikmat dan menyenangkan dan karenanya hanya pantas disyukuri
  • Rezeki sudah diatur cukup dan tidak ada perlu yang kekurangan
  • Tubuh bisa menyembuhkan dirinya sendiri
  • Pikiran dan perasaan lebih kuat dari tindakan
  • Manusia bisa mengubah hidup dengan mengubah pikiran dan perasaannya
  • Ikhlas (berserah diri) kepada Tuhan itu mudah dan menyenangkan

Manusia cenderung lebih percaya atau yakin bahwa:

  • Hidup itu susah dan penuh penderitaan
  • Rezeki itu susah dan selalu tidak cukup
  • Jika dokter mengatakan “x” tentang kesehatan saya maka itu pasti benar “x”
  • Lebih banyak orang jahat daripada orang baik
  • Memelihara perkawinan itu susah
  • Hidup seperti Judi dan kita lebih sering kalah
  • Ikhlas (berserah diri) itu susah dan sangat sulit dilakukan

Oleh karena kualitas hidup manusia ditentukan oleh kualitas keyakinannya maka kemampuan untuk mengelola software keyakinan kita adalah sangat penting.

Untungnya “kesempurnaan” adalah fitrah atau default factory setting manusia. Sehingga meskipun sempat kacau, semuanya masih utuh tersimpan didalam diri kita. Untungnya lagi, karena error-nya hanya terlupa (forgot password) maka yang diperlukan untuk menyempurnakan diri hanyalah dengan “mengingat kembali” (ask for new password) sifat-saifat kesempurnaan itu. Dan yang menakjubkan, ketika lost files kesempurnaan itu berhasil anda temukan lagi lewat search engine yang tersedia. Setelah di restart, komputer hayati anda akan segera running sesuai dengan fitrahnya kembali pada default factory setting-nya yang sempurna.

Sumber : Buku Quantum ikhlas hal 37

Tidak ada komentar:

Posting Komentar